KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
SURAT KEPUTUSAN
KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR : 013 TAHUN 2008
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN
RAIMUNA NASIONAL IX TAHUN 2008
KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
Menimbang : 1. Bahwa Raimuna Nasional IX tahun 2008 telah ditetapkan akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni sampai dengan 7 Juli 2008 bertempat di Bumi Perkemahan dan Wana Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur;
2. Bahwa agar pelaksanaan Raimuna Nasional IX tahun 2008 dapat terselenggara dengan baik, maka perlu diterbitkan Petunjuk Pelaksanaan Raimuna Nasional IX tahun 2008 melalui surat keputusan sebagai pedoman dan pegangan dalam pelaksanaannya.
Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2004 Tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka;
2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 086 Tahun 2005 Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka;
3. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Nomor 14 Tahun 2003 tentang Raimuna Nasional tahun 2008;
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 013/KN/78 Tahun 1978 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Raimuna;
5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 140 tahun 2007 Tentang Raimuna Nasional Tahun 2008.
Memperhatikan : Saran dan usul Pimpinan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Andalan Nasional Gerakan Pramuka, Kwartir Daerah DKI Jakarta dan Andalan Daerah DKI Jakarta.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Petunjuk Pelaksanaan Raimuna Nasional IX Tahun 2008, sebagaimana terlampir pada lampiran dalam keputusan ini.
Kedua : Hal-hal yang belum tercantum dalam keputusan ini akan diatur dalam surat keputusan tersendiri.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Apabila terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini, maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan : di Jakarta
Pada tanggal : 21 Januari 2008
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,
Prof. DR. dr. H. Azrul Azwar, MPH.
PETUNJUK PELAKSANAAN
RAIMUNA NASIONAL 2008
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
Kepramukaan sebagai wadah pendidikan luar sekolah dan di luar keluarga, dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan menarik dan menantang yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
Gerakan Pramuka menyelenggarakan berbagai kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan jiwa peserta didik sebagai upaya pencapaian tujuan akhir proses pembinaan yaitu pembentukan watak. Sesuai dengan tujuan akhir tersebut, maka salah satu kegiatan bagi Pramuka Penegak dan Pandega adalah Raimuna.
Raimuna adalah kegiatan bagi pramuka Penegak dan Pandega yang merupakan gabungan dari kegiatan Perpanitra (Pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega Puteri-putera), Peran Saka (Perkemahan antar Satuan Karya) dan Perkemahan Wirakarya. Sehingga Raimuna merupakan kegiatan pertemuan besar dengan berbagai aktivitas yang bersifat kreatif, produktif, edukatif, inovatif dan rekreatif dalam bentuk perkemahan.
Kata Raimuna berasal dari bahasa Ambai, daerah Yapen Timur, kabupaten Yapen Waropen, Papua. Kata Raimuna merupakan gabungan dua kata yaitu Rai dan Muna. Rai berarti sekelompok orang yang berkumpul untuk mencapai tujuan tertentu yang ditetapkan bersama. Sedangkan Muna adalah daya kekuatan jiwa seseorang yang berpengaruh baik dalam mencapai kesuksesan. Dengan demikian, raimuna memiliki arti sekelompok orang yang hidup dalam suatu kekuatan dengan dijiwai oleh sesuatu daya kekuatan yang selalu memberi semangat tinggi dalam mencapai tujuan.
Menurut lampiran SK Kwarnas nomor: 077/KN/78, Tahun 1978, tentang penjelasan/pengertian istilah Raimuna, mempunyai kiasan:
Kegiatan untuk Pramuka Penegak dan Pandega dalam suatu perkemahan yang mengandung unsure aktif, edukatif, rekreatis dan kreatif dalam suasana riang, gembira, penuh dengan rasa kekeluargaan dan berisi kegiatan kepemimpinan, gotong royong, bakti kepada masyarakat dan keagamaan
Kegiatan yang diselenggarakan untuk beberapa kelompok dinamis sesuai dengan tujuan dan kebutuhan masyarakat untuk menanamkan rasa persaudaraan, rasa sepenanggungan, sifat kesatria yang satu tujuan dan percaya diri sendiri.
Kegiatan yang dihadiri oleh “Karano” dalam wujud Pramuka Penegak dan Pandega puteri dan putera untuk menanamkan, mendalami, menyebarluaskan dan mengembangkan ilmu dengan teknologi agar dapat dijadikan bahan-baku baktinya dalam masyrakat dan bangsanya
Raimuna adalah sarana untuk:
1. Membina dan mengembangkan mental, fisik, pengetahuan, kecakapan, ketrampilan dan pengalaman Pramuka Penegak dan Pandega
2. Membina dan mengembangkan kepemimpinan, kemampuan mengelola organisasi dan kegiatannya
3. Memberi kesempatan dan kepercayaan kepada Pramuka Penegak dan Pandega untuk belajar serta menambah pengalaman dalam menyelenggarakan acara pertemuan besar dari, oleh dan untuk para Pramuka Penegak dan Pandega di bawah bimbingan dan pengawasan Pembina serta tanggung jawab Kwartir yang bersangkutan
4. Mengadakan pertukaran pengalaman, pandangan, pendapat dan kecakapan di antara para Pramuka Penegak dan Pandega.
5. Membiasakan hidup bersama dan bergotong royong, serta menanamkan sifat toleransi dan kesetiakawanan.
Dari pengertian tersebut, Raimuna penting artinya bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, sebagai upaya memupuk rasa persahabatan, persaudaraan dan perdamaian melalui kegiatan dalam bentuk perkemahan.
B. DASAR PENYELENGGARAAN
- AD dan ART Gerakan Pramuka.
- Keputusan Musyawarah Nasional Tahun 2003 nomor: 14/MUNAS/2003 tentang Raimuna Nasional 2008.
- Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka nomor: 013/KN/1978 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Raimuna
- Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka nomor : 080 tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.
- Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka nomor: 214 tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
- Rencana Kerja Kwarnas Gerakan Pramuka 2003 – 2008
- Program Kerja Kwarnas Gerakan Pramuka 2008
- Surat Keputusan Ketua Kwartir Nasional Nomor: 2007 tentang Penyelenggaraan Raimuna Nasional Tahun 2008 di Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi DKI Jakarta.
C. TUJUAN
Raimuna Nasional 2008 bertujuan;;
Membina dan mengembangkan persaudaraan dan persatuan dikalangan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega serta memberi kepada mereka kegiatan kreatif, rekreatif, inovatif dan produktif yang mengarah kepada kemampuan untuk mandiri dalam kehidupannya dan dapat memberikan bantuan untuk kemajuan lingkungannya sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan zaman
D. SASARAN
- Meningkatnya ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Meningkatnya rasa tanggungjawab dan rasa cinta terhadap tanah air.
- Memperkuat tali persaudaraan dan ikut serta mengembangkan jati diri bangsa.
- Tumbuhnya jiwa kepemimpinan dan kepercayaan diri
- Memperoleh pengalaman dan keterampilan baru.
E. RUANG LINGKUP
- Sistematika Petunjuk Pelaksanaan meliputi :
- Pendahuluan.
- Penyelenggaraan.
- Organisasi Penyelenggaraan
- Kegiatan
- Perkemahan
- Administrasi
- Sarana Penunjang
- Pengawasan dan Evaluasi
- Penutup
BAB II
PENYELENGGARAAN
F. NAMA KEGIATAN
Raimuna Nasional Tahun 2008, selanjutnya disebut Raimuna Nasional 2008.
G. WAKTU PELAKSANAAN
Raimuna Nasional 2008 dilaksanakan pada tanggal 27 Juni – 7 Juli 2008
H. TEMPAT
Bumi Perkemahan dan Taman Wisata Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur
I. TEMA
“Membangun Kebersamaan dan Semangat Kebangsaan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia”
J. SEMBOYAN
“Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami”
K. MOTTO
“Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan”
L. RENCANA ANGGARAN
Anggaran Raimuna Nasional 2008 diperoleh secara gotong-royong dari:
a) Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
b) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi DKI Jakarta
c) Iuran Peserta.
d) Sponsor dan usaha lain yang tidak bertentangan dengan AD dan ART Gerakan Pramuka.
M. TAHAP - TAHAP PENYELENGGARAAN
Tahap Persiapan
a) Pembentukan kelompok kerja persiapan.
b) Penyusunan pedoman umum
c) Penentuan lokasi Raimuna Nasional 2008
d) Publikasi
e) Penyusunan dan sosialisasi petunjuk pelaksanaan Raimuna Nasional 2008
f) Pembentukan panitia penyelenggara.
g) Pencarian dana
h) Penyusunan dan sosialisasi petunjuk teknis Raimuna Nasional 2008
i) Pembentukan panitia pelaksana.
j) Persiapan dukungan logistik.
k) Penerimaan pendaftaran.
Tahap Pelaksanaan.
a) Daftar ulang peserta dan penyerahan persyaratan administrasi.
b) Persiapan dan penataan pelaksana dan aparat perkemahan Raimuna Nasional 2008
c) Pelaksanaan kegiatan
d) Pengawasan dan penelitian kegiatan
Tahap Penyelesaian
a) Evaluasi penyelenggaraan
b) Penyusunan laporan
BAB III
ORGANISASI PENYELENGGARAAN
Organisasi penyelengaraan Raimuna Nasional 2008 terdiri atas :
KELOMPOK KERJA
Kelompok Kerja adalah wadah yang dibentuk untuk mempersiapkan secara konsepsional maupun teknis pelaksanaan Raimuna Nasional 2008.
Kelompok Kerja bertugas :
- Menyusun Pedoman Umum
- Menyusun Petunjuk Pelaksanaan
- Menyusun Petunjuk Teknis Kegiatan
- Menyusun Panitia Penyelenggara
- Menyusun Panitia Pelaksana
PANITIA PENYELENGGARA
- Panitia Penyelenggara dibentuk untuk mendukung pelaksanaan Raimuna Nasional 2008.
- Keanggotaan, tugas, wewenang dan tanggungjawab Panitia Penyelenggara disesuaikan dengan tugas dan fungsi lembaga, badan dan instansi yang diwakilinya, serta diselaraskan dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan Raimuna Nasional 2008.
PANITIA PELAKSANA
Panitia Pelaksana dibentuk untuk melaksanakan Raimuna Nasional 2008.
Personil Panitia Pelaksana terdiri atas DKN, DKD, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, Staf Kwarnas, Staf Kwarda DKI Jakarta dan petugas yang merupakan perwakilan dari lembaga, badan dan instansi disesuaikan dengan kebutuhan.
BAB IV
KEGIATAN
A. UMUM
a. Latar Belakang
Secara keseluruhan kegiatan yang dikembangkan dalam Raimuna Nasional 2008 dititikberatkan kepada bidang-bidang pengembangan diri Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega terdiri atas bidang mental, fisik, intelektual, spiritual dan sosial sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat.
Penyelenggaraan kegiatan dalam Raimuna Nasional 2008 menggunakan metode yang beragam, sehingga peserta lebih dapat merasakan, mempelajari, menghayati dan mendalami materi-materi yang telah disampaikan. Kegiatan dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan muatan materi yang terkandung di dalamnya, dengan harapan peserta Raimuna Nasional 2008 mendapatkan beragam kegiatan sebagai penambah bekal dalam proses pembentukan jatidirinya.
b. Acara Kegiatan
Guna pencapaian tujuan dan sasaran Raimuna Nasional 2008, acara pelaksanaan kegiatan disusun sebagai berikut :
a) Acara kegiatan selama berlangsungnya Raimuna Nasional 2008 meliputi :
b) Acara kegiatan tingkat Kabupaten diikuti oleh seluruh warga perkemahan secara bersama-sama dan diselenggarakan oleh pimpinan perkemahan.
c) Acara kegiatan tingkat Kecamatan, Kelurahan, RW dan RT diikuti oleh seluruh peserta sesuai dengan wilayah kependudukannya masing-masing dilaksanakan secara terpisah antara putera dan puteri.
d) Acara kegiatan rotasi diikuti oleh seluruh peserta sesuai dengan jadual.
e) Acara kegiatan yang terbuka untuk masyarakat umum, baik yang bersifat bakti, gelar seni budaya maupun lomba.
c. Arah Kegiatan
Kegiatan Raimuna Nasional 2008 mengarah pada tujuan Gerakan Pramuka, melalui :
a)Pembinaan mental dan spiritual
b) Kesamaptaan jasmani
c)Wawasan kebangsaan, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi
d) Persaudaraan dan persahabatan
e)Peningkatan keterampilan
f) Aksi kepedulian terhadap masyarakat
d. Sifat Kegiatan
a)Edukatif
b) Produktif
c)Kreatif
d) Rekreatif
e)Inovatif
f) Petualangan
- Metode Kegiatan
a) Permainan
b) Ceramah
c) Diskusi
d) Demonstrasi
e) Simulasi
f) Studi kasus
g) Penugasan
h) Seminar dan lokakarya
- Strategi Kegiatan
Aktivitas di dalam perkemahan (Inside camp activities) =60 %
Aktivitas di luar perkemahan (Outside camp activities) =40 %
B. JENIS KEGIATAN
Jenis-jenis kegiatan dalam Raimuna Nasional 2008 memberikan porsi yang cukup besar pada kegiatan-kegiatan yang dapat menunjukkan potensi yang dimiliki oleh Provinsi DKI Jakarta dan beberapa daerah penyangga.
Diharapkan setelah mengikuti Raimuna Nasional 2008, para peserta mendapatkan wawasan, pengetahuan dan pengalaman baru serta meningkatkan rasa percaya diri untuk turut serta membangun masyarakat
Kegiatan dalam Raimuna Nasional 2008 dibagi ke dalam 9 kelompok kegiatan yaitu :
a) General Activity/Kegiatan Umum
b) Kegiatan Keagamaan
c) Kegiatan Upacara-Apel
d) Kegiatan Olahraga
e) Camp Craft (pembinaan kebersihan); sistem pembuangan sampah, sanitasi air, standarisasi kebersihan tenda
f) Jumpa Tokoh
g) Scouting Skills / Keterampilan Kepramukaan
h) Adventure / Petualangan
i) Rafting/Arung Jeram
j) Lost in Jakarta-Orientering GPS
k) Caving/Penelusuran Goa
l) Jelajah Rimba
m) Panjat Tebing
The Art of Survivor (Seni dan Tehnik Hidup di Alam Bebas)
a) Navigasi
b) Pionering
c) Trapping
d) Survival
e) Semboyan
Satuan Karya X-hibition
a) Pameran
b) Demonstrasi
c) WorkShop
Scouting Life Skills / Kegiatan Kecakapan Hidup
a) Kegiatan Multimedia
b) Fotografi
c) Sinematografi
d) Advertising
e) Jurnalistik
f) Broadcasting
g) Komunikasi Visual
Kegiatan Teknologi
a) Sistim Teknologi dan Informasi
b) Meteorologi
c) Navigasi Udara
d) Penyulingan Air
e) Teknologi Ramah Lingkungan
f) Otomotif
g) Jaringan Seluler dan Keterampilan Service Handphone
h) Perakitan Komputer
i) HAM Radio
j) Tembikar
Teknologi Tepat Guna
a) Daur Ulang Sampah
b) Daur ulang Kertas
c) Biopori
d) Pengolahan Limbah
e) Keterampilan Souvenir
Kewirausahaan
a) Management Training
b) Manajemen Produksi
c) Manajemen Pemasaran
d) Manajemen Mutu Produksi
e) Pengetahuan/Simulasi Saham
f) Event Organizer System
Kegiatan Bakti
a) Save Our Ciliwung
b) Sehari Bersama Polantas
c) Berkawan di Panti Rehabilitasi, Panti Asuhan, Panti Wreda, Panti Jompo, Panti Grahita
d) Sehari di Lembaga Pemasyarakatan
Kegiatan Seni Budaya
a) Permainan Tradisional
b) Karnaval
c) Apresiasi Film
d) Pentas Seni Daerah
e) Apresiasi Seni dan Budaya
Kegiatan Wisata
a) Kegiatan wisata yang ada mengandung unsur :
b) Wisata pendidikan
c) Wisata sejarah dan budaya
d) Wisata alam
e) Wisata kerajinan
Global Development Village
a) Global Warming
b) Human Trafiking
c) Gender
d) HIV / AIDS
e) Energi
Extreme Games
a) Panahan
b) Menembak
c) Renang
d) Mendayung
e) Bike
f) Panjat Dinding
g) Paint Ball
Kegiatan Khusus
a) Memperingati 1 Abad Kebangkitan Nasional Indonesia
b) Open House Istana Presiden
c) Welcome Party Gubernur DKI Jakarta
d) Kegiatan Orang Dewasa (Bindamping)
e) Kegiatan Pinkonda
f) Lokakarya
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pada umumnya, kegiatan selama Raimuna Nasional 2008 diselenggarakan dengan pola pergerakan yang didasarkan pada jumlah peserta, jumlah kegiatan dan waktu pelaksanaan kegiatan. Pola pergerakan yang digunakan dijabarkan dalam bentuk rumus pergerakan peserta yang akan dijabarkan dalam Petunjuk Teknis.
Mekanisme Mengikuti Kegiatan
Peserta Raimuna Nasional 2008 akan mengikuti kegiatan–kegiatan yang diselenggarakan oleh Panitia Pelaksana dengan sistem tiket yang telah disusun dan terpola dengan baik. Adapun mekanismenya sebagai berikut;
a. Ketua Umpi bermusyawarah dengan anggota umpinya untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang akan diikuti.
1) Ketua Umpi mendaftarkan diri dengan mengisi formulir kegiatan kepada Pengurus RT.
2) Pengurus RT memberikan rekomendasi kepada Pengurus RW, selanjutnya tiket-tiket kegiatan didistribusikan.
3) Pengurus RW mengeluarkan tiket-tiket kegiatan berdasarkan rekomendasi dari pengurus RT untuk selanjutnya dikelompokkan berdasarkan kelompok-kelompok kegiatan.
4) Pengurus Kelurahan mengelompokkan peserta berdasarkan kelompok kegiatan dari kumpulan RW yang ada.
5) Pengurus Kecamatan menerima dan menyerahkan peserta kepada Bidang Kegiatan untuk diberangkatkan sesuai dengan kegiatannya.
6) Setelah selesai mengikuti kegiatan peserta akan mendapatkan stempel kegiatan di lokasi-lokasi kegiatan maupun di tingkat pemerintahan.
7) Peserta kembali ke perkemahan dan melaporkan kepada ketua umpi setelah itu berhak mengikuti kegiatan selanjutnya.
2. Alur mengikuti kegiatan
D. TANDA IKUT SERTA KEGIATAN (TISKA)
Tiska adalah bentuk penghargaan yang diberikan oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka kepada peserta Raimuna Nasional 2008.
Bentuk, pemakaian dan tata cara memperoleh tiska diatur dalam petunjuk teknis.
Tiska akan diberikan kepada peserta yang telah mengikuti sekurang-kurangnya 80% kegiatan.
BAB V
PERKEMAHAN
A. KEHIDUPAN PERKEMAHAN
Tatanan pemerintahan sebagai landasan kehidupan peserta Raimuna Nasional 2008 diperlukan dalam rangka menciptakan kehidupan yang harmonis selama pelaksanaan Raimuna Nasional 2008.
Warga perkemahan Raimuna Nasional 2008 adalah penduduk sebuah Kabupaten, dipimpin seorang Bupati Perkemahan dibantu para aparat pemerintahan mulai tingkat Kecamatan hingga ke tingkat RT serta berkoordinasi dengan Panitia Pelaksana.
B. AREAL PERKEMAHAN
Warga perkemahan Raimuna Nasional 2008 menempati areal perkemahan putera dan areal perkemahan puteri.
Untuk menunjang aktivitas dalam melaksanakan tugas-tugasnya selama kegiatan berlangsung, Pinkonda bertempat tinggal di wilayah adat kabupaten.
Pinkonda berperan aktif dalam mengisi anjungan kontingen daerahnya yang juga berfungsi sebagai pusat informasi dan tempat pameran bagi kontingen daerahnya.
C. PEMUKIMAN PESERTA
Kabupaten
Kabupaten dipimpin oleh seorang Bupati Perkemahan.
Warga perkemahan bermukim dalam 1 (satu) wilayah Kabupaten yang dinamakan "Bhinneka Tunggal Ika".
Kabupaten dibagi menjadi dua wilayah kecamatan yaitu Kecamatan M. Husni Thamrin (Putera) dan Kecamatan Nyi Ageng Serang (Puteri).
Kecamatan
Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat dibantu oleh seorang Sekretaris Camat dan beberapa orang staf Kecamatan.
Masing-masing kecamatan membawahi 4 kelurahan.
Kelurahan
Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah dibantu oleh seorang Carik dan beberapa orang staf.
Kecamatan M. HUSNI THAMRIN dibagi menjadi empat kelurahan, yaitu :
Kelurahan I : Jenderal Sudirman
Kelurahan II : Sultan Hasanuddin
Kelurahan III : M a s h u d i
Kelurahan IV : Pangeran Jayakarta
Kecamatan NYI AGENG SERANG dibagi menjadi empat kelurahan, yaitu:
Kelurahan I : RA. Kartini
Kelurahan II : Tjut Nyak Dien
Kelurahan III : D. B u n a k i m
Kelurahan IV : Cristina Martha Tiahahu
Masing-masing kelurahan membawahi 4 (empat) RW.
Rukun Warga
Rukun Warga dipimpin oleh seorang Ketua RW dibantu oleh seorang staf RW.
Masing-masing RW membawahi 6 (enam) RT.
Rukun Tetangga
Rukun Tetangga dipimpin oleh seorang ketua RT yang dipilih di antara masing-masing pemimpin umpi dalam 1 RT.
Masing-masing RT membawahi maksimal 5 Umpi.
Umpi
Umpi dipimpin oleh seorang Ketua Umpi.
Umpi adalah satuan terkecil peserta Raimuna Nasional 2008 yang terdiri dari 10 orang Pramuka Penegak, Pandega dan atau Pramuka Luar Biasa, terpisah putera dan puteri yang merupakan utusan per Kwarcab.
D. TATA ADAT
Umum
Raimuna Nasional 2008 adalah pertemuan besar bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang norma-norma pelaksanaannya dikembangkan atas dasar kode kehormatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
Berdasarkan latar belakang budaya yang berbeda, maka dibuatlah norma-norma yang akan menjiwai tata aturan kehidupan keseharian dan aturan lain yang diperlukan dalam penyelenggaraan Raimuna Nasional 2008.
Aturan ini wajib dijunjung tinggi oleh segenap warga perkemahan.
Dewan Adat
Dewan Adat memiliki tugas dan wewenang untuk memutuskan sanksi dari berbagai jenis pelanggaran yang dilakukan oleh warga perkemahan selama mengikuti Raimuna Nasional 2008.
Dewan Adat dipimpin oleh seorang Pemangku Adat Agung yang dijabat oleh Pimpinan DKN.
Dewan Adat beranggotakan para Pemangku Adat yang berasal dari unsur DKN dan DKD seluruh Indonesia yang bertugas sebagai Pinkonda.
BAB VI
PESERTA
A. UMUM
Peserta Raimuna Nasional 2008 merupakan anggota pilihan pada jajaran Kwartir Cabang Gerakan Pramuka seluruh Indonesia, sehingga dipandang sebagai aset yang sangat berharga dan berpotensi untuk membina diri, membekali diri serta selalu memotivasi diri agar menunjukkan perannya dalam pembangunan bangsa dan negara.
B. PESERTA
a. Peserta
Peserta Raimuna Nasional 2008 terdiri atas:
Peserta
Setiap Kwarcab berhak mengirimkan 20 orang yang dikelompokkan menjadi 1 umpi putera dan 1 umpi puteri yang masing-masing umpi terdiri dari anggota Pramuka Penegak, Pandega dan Pramuka Luar Biasa baik putera dan puteri.
Peserta Lokakarya
Merupakan utusan Kwarda berjumlah 2 orang Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putera atau Puteri.
Peserta Gudep Perwakilan RI di Luar Negeri
Utusan Gerakan Pramuka Gudep di Perwakilan RI yang menyatakan siap berpartisipasi dalam kegiatan Raimuna Nasional 2008.
Peserta Luar Negeri
Utusan organisasi kepanduan dunia yang menyatakan siap berpartisipasi dalam kegiatan Raimuna Nasional 2008.
b. Persyaratan Peserta
a) Umum
1. Aktif di gudepnya, lebih diutamakan aktif di salah satu Saka.
2. Memiliki syarat kecakapan umum minimal Penegak Bantara.
3. Berusia 16 - 25 tahun.
4. Mempunyai semangat dan berdisiplin tinggi.
5. Sehat jasmani dan rohani.
6. Sanggup mematuhi tatatertib adat Raimuna Nasional 2008.
b) Administrasi
1. Membawa KTA
2. Membawa kartu asuransi kecelakaan diri
3. Membawa surat keterangan sehat dari dokter
4. Menyerahkan pasfoto berseragam Pramuka, berwarna, ukuran 3x4 cm, sebanyak 2 lembar, satu ditempel langsung pada biodata peserta.
5. Membayar iuran kegiatan sebesar Rp. 300.000,-/orang.
6. Bagi Pramuka Luar Biasa (PLB) disesuaikan, prinsipnya PLB dapat mengikuti kegiatan secara terintegrasikan dengan peserta yang lainnya.
c) Perkemahan
1. Membawa perlengkapan perkemahan
2. Membawa perlengkapan kegiatan lapangan (kantong tidur, matras, pakaian tahan dingin, jas hujan, dll.)
3. Membawa obat-obatan pribadi yang diperlukan
4. Membawa perlengkapan kesenian daerah yang akan ditampilkan
5. Membawa radio penerima FM.
C. PIMPINAN KONTINGEN DAERAH
Komposisi dan Jumlah
Pimpinan Kontingen Daerah (Pinkonda) jumlahnya disesuaikan dengan banyaknya jumlah Kwartir Cabang yang ada, terdiri dari putera dan puteri. Adapun perinciannya sebagai berikut :
1-10 Kwarcab 2 orang x 16 kwarda 32 orang
11-20 Kwarcab 4 orang x 10 kwarda 40 orang
21-30 Kwarcab 6 orang x 4 kwarda 24 orang
31-40 Kwarcab 8 orang x 3 kwarda 24 orang
Persyaratan
- Anggota DKD
- Membawa Kartu Asuransi kecelakaan diri.
- Membawa surat keterangan sehat dari dokter.
- Menyerahkan mandat dari Kwarda.
- Menyerahkan pasfoto berseragam Pramuka, berwarna, ukuran 3x4 cm, sebanyak 2 lembar, satu ditempel langsung pada biodata Pinkonda.
- Membayar iuran kegiatan sebesar Rp. 350.000,-/orang.
- Membawa perlengkapan perkemahan
- Membawa perlengkapan pribadi lainnya yang diperlukan.
D. PEMBINA PENDAMPING
1. Komposisi dan Jumlah
Pembina Pendamping daerah terdiri atas :
1 orang pembina pendamping putera.
1 orang pembina pendamping puteri
2. Persyaratan
1. Andalan Daerah.
2. Membawa Kartu Asuransi kecelakaan diri.
3. Membawa surat keterangan sehat dari dokter.
4. Menyerahkan mandat dari Kwarda.
5. Menyerahkan pasfoto berseragam Pramuka, berwarna, ukuran 3x4 cm, sebanyak 2 lembar, satu ditempel langsung pada biodata Pembina Pendamping.
6. Membayar iuran kegiatan sebesar Rp. 350.000,-/orang.
7. Membawa perlengkapan pribadi lainnya yang diperlukan.
E. PETUGAS PENDUKUNG KONTINGEN
1. Komposisi dan Jumlah
Petugas pendukung kontingen daerah terdiri atas petugas pameran, berjumlah 2 (dua) orang untuk setiap Kwarda, dan satu orang petugas kesehatan.
2. Persyaratan
a) Petugas Pameran adalah Anggota DKD atau Staf Kwarda.
b) Petugas Kesehatan adalah seorang dokter.
c) Membawa Kartu Asuransi kecelakaan diri.
d) Membawa surat keterangan sehat dari dokter.
e) Menyerahkan mandat dari Kwarda.
f) Menyerahkan pasfoto berseragam Pramuka, berwarna, ukuran 3x4 cm, sebanyak 2 lembar, satu ditempel langsung pada biodata pendukung kontingen.
g) Membayar iuran kegiatan sebesar Rp. 350.000,-/orang
h) Membawa perlengkapan pribadi lainnya yang diperlukan.
F. PRAKIRAAN JUMLAH WARGA PERKEMAHAN
Prakiraan jumlah peserta :
Pramuka Penegak, Pandega, PLB
20 orang X 480 Cabang= 9.600 orang
Pramuka Peserta Perwakilan RI + Pramuka LN 500 orang
Jumlah Peserta 10.100 orang
Prakiraan Jumlah Pinkonda, Bindamping dan Pendukung Kontingen:
Pimpinan Kontingen Daerah
1) 1-10 Kwarcab 2 orang x 16 kwarda 32 orang
2) 11-20 Kwarcab 4 orang x 10 kwarda 40 orang
3) 21-30 Kwarcab 6 orang x 4 kwarda 24 orang
4) 31-40 Kwarcab 8 orang x 3 kwarda 24 orang
Peserta Lokakarya 2 orang x 33 kwarda 66 orang
Pembina Pendamping 66 orang
Petugas Pameran 99 orang
Jumlah 351 orang
Panitia (Penyelenggara, Pelaksana, Pendukung) 2.000 orang
Jumlah keseluruhan warga perkemahan 12.451 orang
BAB VII
ADMINISTRASI
A. UMUM
Penyelenggaraan administrasi dan keuangan secara umum meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pelaporan administrasi. Kegiatan administrasi ini berkaitan dengan pendaftaran, penyelesaian administrasi dan Peserta, Pinkonda, Penyelenggara dan Panitia Pelaksana, penyediaan kebutuhan administrasi dan keuangan bagi semua unsur yang terlibat.
B. SISTEM PELAYANAN ADMINISTRASI
Administrasi Pelayanan
Pelayanan administrasi ditujukan untuk mendukung pelaksanaan Raimuna Nasional 2008 di bidang administrasi, yang meliputi :
Peserta
Panitia Penyelenggara, Panitia Pelaksana dan unsur pendukung kontingen.
Kodifikasi Administrasi
Kodifikasi administrasi ini disusun berdasarkan pengelompokan unsur yang terlibat dalam kegiatan Raimuna Nasional 2008 yang meliputi :
Kode A untuk Peserta
Kode C untuk Kwarcab
Kode D untuk Kwarda
Kode P untuk Panitia Penyelenggara dan Panitia Pelaksana
Kode R untuk Revisi atau konfirmasi
Kodifikasi formulir administrasi selengkapnya adalah sebagai berikut :
A.01 : Biodata Peserta
A.02 : Biodata Peserta Lokakarya
C.01 : Kesediaan Kwarcab mengikuti Raimuna Nasional 2008
C.02 : Pendaftaran Kwarcab
D.01 : Kesediaan Kwarda mengikuti Raimuna Nasional 2008
D.02 : Pendaftaran Kwarda
D.03 : Biodata Pinkonda
D.04 : Biodata Pembina Pendamping
D.05 : Biodata Petugas Anjungan Pameran
D.06 : Biodata Petugas Kesehatan
D.07 : Pentas Kontingen Daerah
P.01 : Biodata Panitia Penyelenggara
P.02 : Biodata Panitia Pelaksana
P.03 : Biodata Panitia Pendukung
Tanda-tanda Pengenal
Tanda Pengenal diatur dalam Petunjuk Teknis Raimuna Nasional 2008
C. MEKANISME PENDAFTARAN
Umum.
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega maupun Pramuka Luar Biasa yang berminat mengikuti Raimuna Nasional 2008 dapat mendaftarkan diri kepada Kwarcab, dalam hal ini DKC, dengan membawa mandat dari Pembina Gudepnya diketahui Ka Kwarran dan DKR yang telah menyelenggarakan seleksi calon peserta Raimuna Nasional 2008 ini.
Kwarcab menyerahkan form C.01 (kesediaan Kwarcab mengikuti Raimuna Nasional 2008) kepada Kwarda dengan tembusan kepada Ka Kwarnas Gerakan Pramuka dan Panitia Pelaksana Raimuna Nasional 2008.
Kwarcab dalam hal ini DKC mengadakan seleksi calon peserta, dan menyerahkan form C.02 (pendaftaran Kwarcab) dan form A.01 (Biodata Peserta) kepada Kwarda.
Kwarda mendaftarkan kontingen daerah dengan menyerahkan form :
A.01 : Biodata Peserta
A.02 : Biodata Peserta Lokakarya
C.02 : Pendaftaran Kwarcab
D.02 : Pendaftaran Kwarda
D.03 : Biodata Pinkonda
D.04 : Biodata Pembina Pendamping
D.05 : Biodata Petugas Pameran
D.06 : Biodata Petugas Kesehatan
D.07 : Pentas Kontingen Daerah
Tahap Pendaftaran
Tahap I
Pernyataan kesediaan Kwarda untuk mengikuti Raimuna Nasional 2008 dengan menyerahkan form D.01 dan form C.01 kepada :
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi DKI Jakarta, C.q
Panitia Pelaksana Raimuna Nasional 2008
Jl. Diponegoro No.26 Jakarta 10310
Telepon : 021- 319 7464 atau Faksimile : 021- 390 1902
Website : www.raimunanasional2008.org
Dengan tembusan kepada :
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Jl. Medan Merdeka Timur No. 6 Jakarta 10110
Telepon : 021 – 3507645 pesawat 2014 atau Faksimile : 021 - 3507647
Form–form ini selambat-lambatnya diterima tanggal 22 Februari 2008 di Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi DKI Jakarta.
Tahap II
Penyerahan form :
1) A.01 : Biodata Peserta
2) A.02 : Biodata Peserta Lokakarya
3) C.02 : Pendaftaran Kwarcab
4) D.02 : Pendaftaran Kwarda
5) D.03 : Biodata Pinkonda
6) D.04 : Biodata Pembina Pendamping
7) D.05 : Biodata Petugas Pameran
8) D.06 : Biodata Petugas Kesehatan
Selambat-lambatnya diterima Panitia Pelaksana Raimuna Nasional 2008 tanggal 22 Maret 2008.
Tahap III
Mulai tanggal 23 April 2008 :
Menyerahkan kelengkapan pendaftaran yang belum terselesaikan pada pendaftaran tahap II.
Menyampaikan koreksi atas konfirmasi dengan menggunakan form yang telah disediakan.
Penyelesaian persyaratan administrasi keuangan dengan menyerahkan fotokopi resi pembayaran iuran kegiatan.
Mendaftarkan kontingen daerah dalam kegiatan Pentas Kontingen Daerah dengan mengisi form D.07.
Tahap IV
Pendaftaran ulang di lokasi Bumi Perkemahan Cibubur pada Sekretariat Raimuna Nasional 2008, melalui Pinkonda.
Pinkonda akan :
a) Menyerahkan :
Revisi atau konfirmasi form-form terdahulu
Resi pembayaran iuran kegiatan Raimuna Nasional 2008
b) Menerima :
Kelengkapan peserta
Kelengkapan kontingen
Administrasi kegiatan peserta
c) Menjalani pemeriksaan ulang seluruh administrasi dan kebutuhan peserta dan kontingen.
Kendaraan operasional peserta hanya boleh sampai tempat pendaftaran, selanjutnya kontingen akan berjalan kaki dan akan didampingi oleh panitia sampai kepada tempat perkemahan.
D. ADMINISTRASI PENDAFTARAN
Panitia Pelaksana Raimuna Nasional 2008 tidak akan menerima pendaftaran, kecuali melalui kontingen daerah dengan menggunakan form-form yang telah ditentukan.
Penyelesaian administrasi pendaftaran yang berkaitan dengan keuangan dilaksanakan melalui bank.
Hak-hak peserta berupa perlengkapan peserta dan lain-lain diserahkan melalui Pinkonda.
Alat tukar untuk menerima segala perlengkapan kontingen berupa resi dan kuitansi yang diberikan Panitia Pelaksana pada pendaftaran tahap IV.
BAB VIII
LOGISTIK
A. UMUM
Untuk mendukung pelaksanaan Raimuna Nasional 2008 diupayakan menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan logistik, antara lain :
a) Fasilitas Tempat dan Ruangan
b) Areal perkemahan yang dapat menampung 15.000 orang.
c) Sekretariat Panitia pelaksana dan pusat informasi kegiatan.
d) Lapangan utama dan tribun upacara
e) Panggung utama
f) Sekretariat aparat pemerintahan.
g) Sekretariat kegiatan
h) Lapangan parkir.
i) Dapur umum dan ruang makan.
j) Posko-posko layanan.
k) Stasiun radio komunikasi.
l) Studio radio (FM)
m) Wartel, warnet, kantor pos.
n) Rumah sakit mini.
o) MCK
p) Pasar, kedai dan anjungan pameran.
q) Gudang.
r) Fasilitas Pelayanan
s) Kesehatan dan sanitasi lingkungan
t) Listrik dan air bersih
u) Pos dan telekomunikasi
v) Transportasi
w) Perbekalan dan peralatan kegiatan
x) Konsumsi
y) Keamanan dan ketertiban
Metode Pengadaan
Peminjaman
Penyewaan
Pembelian
Kerjasama/Kemitraan berdasarkan Tim Usaha Dana.
B. PENGERTIAN DAN KETENTUAN
Pasar
Pasar akan disediakan Panitia Pelaksana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari peserta.
Pasar diisi oleh badan usaha, instansi, swasta dan masyarakat yang berminat.
Jenis barang yang boleh dijual di pasar:
a) Bahan kebutuhan pokok dan sayur mayur
b) Dilarang menjual cinderamata Raimuna Nasional 2008
Kedai
Kedai diisi oleh badan usaha, instansi, swasta dan masyarakat yang berminat
Jenis barang yang boleh dijual di kedai antara lain :
a) Cinderamata Raimuna Nasional 2008
b) Barang-barang lain di luar bahan makanan dan minuman serta sembilan bahan pokok.
Kantin
Kantin diisi oleh badan usaha, instansi, kwartir dan perorangan yang berminat untuk menjual produk makanan dan minuman.
Jenis barang yang boleh perjualbelikan di kantin Raimuna Nasional 2008 hanya produk makanan dan minuman saja. Selain makanan dan minuman yang dilarang.
Pameran
Pameran merupakan arena promosi daerah (Kwartir Daerah), promosi kegiatan dan program kegiatan lembaga pemerintah, LSM dan Swasta lainnya.
Setiap Kwarda diwajibkan menjadi peserta pameran.
Setiap Satuan Karya tingkat Nasional diwajibkan menjadi peserta pameran.
Peserta pameran tidak melakukan transaksi jual beli
Konsumsi
a) Peserta
Bagi para peserta disediakan natura, kecuali peserta dari luar negeri disediakan konsumsi siap santap dengan menu yang disediakan panitia.
Peserta yang mengikuti kegiatan di luar perkemahan, baik yang menginap maupun tidak, disediakan makan dan disarankan membawa perbekalan tambahan, yang dapat dibeli di pasar Raimuna Nasional 2008 atau yang dibawa peserta dari daerah asalnya.
b) Pinkonda, Bindamping, petugas pameran dan kesehatan serta Panitia disediakan makanan siap santap dengan menu yang disusun oleh Panitia Pelaksana.
Angkutan
Angkutan antar jemput
Panitia Raimuna Nasional 2008 tidak menyediakan kendaraan antar jemput dari dan ke bandara/pelabuhan/stasion-Cibubur. Tiap-tiap daerah diharapkan dapat mempersiapkan sendiri angkutannya.
Informasi tentang angkutan akan diberikan ke masing–masing daerah.
Angkutan kegiatan peserta.
Transportasi kegiatan di luar Bumi Perkemahan (Buper) menggunakan kendaraan yang disediakan oleh panitia.
Transportasi kegiatan dalam Buper dengan bersepeda atau jalan kaki.
Komunikasi
Panitia Pelaksana Raimuna Nasional 2008 akan menyelenggarakan kerjasama dengan stasiun radio milik pemerintah dan swasta dalam menginformasikan kegiatan–kegiatan melalui gelombang radio FM selama Raimuna Nasional 2008 berlangsung.
Panitia Pelaksana akan mengatur alokasi callsign bagi Panitia Pelaksana, Pinkonda, Penyelenggara, Pendukung serta pihak lain yang menggunakan perangkat komunikasi Handy Talky (HT).
Hal-hal lain yang belum tercantum di sini, akan diatur dalam petunjuk teknis.
BAB IX
PENGAWASAN, PENELITIAN DAN EVALUASI
A. UMUM
Untuk kelancaran tugas dan kegiatan yang dilaksanakan, maka Panitia Pelaksana menyusun Tim Pengawasan, Penelitian dan Evaluasi, disingkat Waslitev, yang termasuk dalam struktur Panitia Penyelenggara, dijadikan sebagai salah satu lembaga yang bersifat independen dan bertanggungjawab kepada Ketua Umum Panitia Penyelenggara Raimuna Nasional 2008. Keanggotaan Tim Waslitev terdiri atas para andalan nasional, andalan daerah, anggota DKN, anggota DKD dan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang ditunjuk untuk menjadi Tim Waslitev.
Tim Waslitev Raimuna Nasional 2008 bertugas melakukan pengawasan, penelitian dan evaluasi mengenai hal-hal:
a. Kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan Raimuna Nasional 2008.
b. Kekurangan, hambatan, kesulitan dan tantangan dalam pelaksanaannya, untuk kepentingan pengembangan dan perbaikan pada kegiatan–kegiatan mendatang.
c. Disiplin dan aktivitas, baik peserta maupun Panitia Pelaksana.
B. LAIN-LAIN
Ketentuan lain-lain mengenai Tim Pengawasan Penelitian dan Evaluasi ditetapkan kemudian dalam Juknis Waslitev.
BAB X
PENUTUP
Demikianlah Petunjuk Pelaksanaan Raimuna Nasional 2008 ini dibuat sebagai pedoman awal dalam menentukan kebijakan-kebijakan selanjutnya. Adalah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mensukseskan kegiatan ini. Kami sangat mengharapkan dukungan baik moril maupun materiil dari semua pihak dalam pelaksanaan kegiatan nanti.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati dan meridhoi langkah-langkah kita semua. Amin.
Jakarta, Januari 2008
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
K e t u a,
Prof. DR. dr. H. Azrul Azwar, MPH
Form : KC.01
PERNYATAAN KESEDIAAN KWARTIR DAERAH
UNTUK MENGIKUTI RAIMUNA NASIONAL 2008
Kwartir Daerah : ............................................................
Alamat : Jalan .............................................
Kelurahan .............................................
Kecamatan .............................................
Kode Pos .............................................
Telp. ………………………… Fax. ………………….…….
Dengan ini menyatakan siap dan bersedia mengikutsertakan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega pada kegiatan Raimuna Nasional 2008
Perkiraan jumlah peserta :
Penegak Putera : ..... Penegak Puteri : ..... Jumlah : ..... orang
Pandega Putera : ..... Pandega Puteri : ..... Jumlah : ..... orang
PLB Putra : ..... PLB Putri : ..... Jumlah : ..... orang
Pinkonda Putera : ..... Pinkonda Puteri : ..... Jumlah : ..... orang
Pembina Putera : ..... Pembina Puteri : ..... Jumlah : ..... orang
Jumlah : ..... orang
Ketua Dewan Kerja Daerah, Pimpinan Kontingen Daerah,
____________________ ____________________
NTA. NTA.
Mengetahui,
Ketua Kwartir Daerah
____________________
NTA.
Nomor : 003 - 00 – A Jakarta, 4 Januari 2008
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Pemahaman AD dan ART
Kepada Yth.
Kakak Para Kakwarda Gerakan Pramuka
Kakak Para Kakwarcab Gerakan Pramuka
diseluruh Indonesia.
Salam Pramuka,
Dengan ini kami ingin, mengingatkan kembali bahwa sesuai dengan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Pasal 7 ayat (3) serta Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Pasal 8 ayat (4), Gerakan Pramuka adalah Oraganisasi Pendidikan bagi kaum muda dan tidak menjalankan politik praktis.
Sehubungan dengan hal tersebut kami menghimbau kiranya Kakak-kakak sebagai Pimpinan Oraganisasi Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang tidak melibatkan Organisasi Gerakan Pramuka dalam kegiatan politik praktis. Jika ada diantara Kakak-kakak terjun aktif dalam kegiatan politik praktis. Misalnya ikut mencalonkan diri dalam pilkada dimohon untuk sementara menyatakan secara tertulis tidak aktif dalam kepengurusan Kwarda/Kwarcab.
Demikianlah atas perhatian serta kerjasama Kakak kami ucapkan terima kasih.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua
Prof. DR. dr. H. Azrul Azwar, MPH
Tembusan :
- Bapak Presidan RI selaku Kamabinas Gerakan Pramuka
- Bapak Menko Kesra RI selaku Kamabinari Gerakan Pramuka
- Para Gubernur selaku Kamabida Gerakan Pramuka
- Para Bupati/Walikota selaku Kamabicab Gerakan Pramuka
KUTIPAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA
Pasal 7
Sifat
a. Gerakan Pramuka adalah gerakan kepanduan nasional Indonesia
b. Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan ysng keanggotaannya bersifat sukarela tidak membedakan suku, ras, golongan dan agama
c. Gerakan Pramuka bukan organisasi kekuatan social-politik, bukan bagian dari salah satu organisasi kekuatan social-politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis
d. Gerakan Pramuka ikut serta membantu masyarakat dengan melaksanakan pendidikan bagi kaum muda , khususnya pendidikan non formal diluar sekolah dan diluar keluarga
e. Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu
KUTIPAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA
Pasal 8
Sifat
a. Gerakan Pramuka dapat didirikan di seluruh wilayah tanah air Indonesia dan diikuti oleh seluruh bangsa Indonesia tanpa membedakan suku dan ras
b. Gerakan Pramuka tidak terlepas dari idealisme, prinsip dasar dan metode gerakan kepanduan sedunia
c. Keanggotaan gerakan pramuka bersifat sukarela, yang berarti tidak ada unsur kewajiban dan paksaan
d. Gerakan pramuka dan politik
e. Gerakan Pramuka berpegang pada peraturan perundang-undangan Negara dan kebijakan umum pemerintah Republik Indonesia
f. Gerakan Pramuka bukan organisasi kekuatan sosial politik dan bukan bagian dari salah satu organisasi kekuatan social politik manapun. Semua jajaran Gerakan Pramuka tidak dibenarkan ikut serta dalam kegiatan yang bersifat politik praktis
g. Anggota Gerakan Pramuka secara pribadi dapat menjadi anggota suatu oraganisasi kekuatan social politik dengan ketentuan :
h. Tidak dibenarkan menyiarkan faham politik yang dianutnya ke dalam lingkungan Gerakan Pramuka
i. Tidak dibenarkan mengenakan pakaian seragam Pramuka atau tanda-tanda Pramuka pada waktu mengikuti kegiatan organisasi kekuatan social politik dan melakukan kegiatan politik praktis
j. Tidak dibenarkan mengenakan pakaian atau tanda-tanda yang dipakai sebagai identitas organisasi kekuatan social politik pada waktu menghadiri atau mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka
k. Gerakan Pramuka dan Agama
l. Gerakan Pramuka memberi kebebasan kepada anggotanya untuk beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing
m. Gerakan Pramuka membina anggotanya agar meningkatkan ketaqwaan dan menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa
n. Gerakan Pramuka membina anggotanya untuk menumbuhkan dan memupuk kerukunan hidup beragama dan kerukunan antar umat beragama dengan saling menghormati dan menghargai agama dan kepercayaan orang lain
KELAHIRAN GERAKAN PRAMUKA DUNIA
Gerakan Pramuka Dunia dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden-Powell, seorang letnan jendral angkatan bersenjata Britania raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy's Brigade, mengadakan perkemahan kepanduan pertama di kepulauan Brownsea, Inggris.
Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer. Ketika itu, pasukannya kalah besar dibandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota.
Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting; misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan. Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari gerakan Pramuka internasional.
Keberhasilan Baden-Powell mempertahankan kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi pahlawan. Dia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun 1899), dan menjadi buku terlaris saat itu.
Pada tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden-Powell sebuah buku karyanya yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians. Seton, seorang keturunan Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan Baden-Powell dan menyusun rencana tentang suatu gerakan pemuda.
Pertemuannya dengan Seton tersebut mendorongnya untuk menulis kembali bukunya, Aids to Scouting, dengan versi baru yang diberi judul Boy's Patrols. Buku tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk kepanduan bagi para pemuda ketika itu. Kemudian, untuk menguji ide-idenya, dia mengadakan sebuah perkemahan untuk 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat selama seminggu penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di kepulauan Brownsea, Inggris. Metode organisasinya (sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol system dalam bahasa Inggris) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang dilakukannya. Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa kelompok kecil, kemudian menunjuk salah satu diantara mereka untuk menjadi ketua kelompok tersebut.
Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan sukses, Baden-Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur Pearson untuk mempromosikan pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo Boys, yang saat ini dikenal sebagai buku panduan kepramukaan (Boy Scout Handbook) edisi pertama.
Saat itu Baden-powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk beberapa oraganisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell menjadi pembimbing mereka. Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan tersebut.
Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, Baden-Powell semakin kesulitan membimbing mereka; Ia membutuhkan asisten untuk membantunya. Oleh karena itu, ia merencanakan untuk membentuk sebuah pusat pelatihan kepemimpinan bagi orang dewasa (Adult Leadership Training Center). Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London dibeli sebagai lokasi pelatihan tersebut. Ia pun menulis buku baru yang berjudul Aids to Scoutmastership dan beberapa buku lainnya yang kemudian ia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul Roverinng to Success for Rover Scouts pada tahun 1922.
PERKEMBANGAN GERAKAN PRAMUKA
Tak lama setelah buku Scouting For Boys diterbitkan, Pramuka mulai dikenal di seluruh Inggris dan Irlandia. Gerakannya sendiri, secara perlahan tapi pasti, mulai dicoba dan diterapkan diseluruh wilayah kerajaan Inggris dan koloninya.
Unit kepanduan di luar wilayah kerajaan Inggris yang pertama diakui keberadaannya, dibentuk di Gilbraltar pada tahun 1908, yang kemudian diikuti oleh pembentukan unit lainnya di Malta. Kanada ialah koloni Inggris pertama yang mendapat ijin dari kerajaan Inggris untuk mendirikan gerakan kepanduan, diikuti oleh Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan.Chile ialah negara pertama diluar Inggris dan koloninya yang membentuk gerakan kepanduan. Parade Pramuka pertama diadakan di Crystal Palace, London pada tahun 1910. Parade tersebut menarik minat para remaja di Inggris. Tidak kurang dari 10.000 remaja putra dan putri tertarik untuk bergabung dalam kegiatan kepanduan. Pada 1910 Argentina, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, India, Meksiko, Belanda, Norwegia, Russia, Singapura, Swedia, dan Amerika Serikat tercatat telah memiliki organisasi kepramukaan.
Semenjak didirikan, Gerakan Pramuka yang memfokuskan program pada remaja usia 11-18 tahun telah mendapat respon yang menggembirakan, anggota bertambah dengan cepat. Kebutuhan program pun dengan sendirinya bertambah. Untuk memenuhi keinginan dan ketertarikan para generasi muda pada saat itu, gerakan pramuka menambah empat program dalam organisasinya untuk melebarkan lingkup keanggotaan gerakan pramuka. Keempat prpogram tersebut meliputi : Pendidikan Generasi Muda usia dini , Usia Remaja, pendidikan kepanduan putri, dan pendidikan kepemimpinan bagi pembina.
Program untuk golongan siaga, unit Satuan Karya, dan Penegak/pandega mulai disusun pada akhir tahun 1910 di beberapa negara. Terkadang, kegiatan kegiatn tersebut hanya berawal di tingkat lokal/ ranting yang dikelola dalam skala kecil, baru kemudian diakui dan diadopsi oleh kwartir nasional.
Kasus serupa terjadi pada pendirian golongan siaga di Amerika Serikat, dimana program golongan siaga telah dimulai sejak 1911 di tingkat ranting, namun belum mendapatkan pengakuan hingga 1930.
Sejak awal didirikannya gerakan kepanduan, para remaja putri telah mengisyaratkan besarnya minat mereka untuk bergabung. Untuk mengakomodasi minat tersebut, Agnes Baden Powel- adik dari bapak kepanduan sedunia, Robert Baden Powell,pada tahun 1910 ditunjuk menjadi presiden organiasi kepanduan putri pertama di dunia. Agnes pada awalnya menamakan organisasi tersebut Rosebud, yang kemudian berganti menjadi Brownies (Girl Guide) pada 1914 .Agnes mundur dari kursi presiden pada tahun 1917 dan digantikan oleh Olave BAden Powell, Istri dari Lord Baden Powell. Agnes tetap menjabat sebagai wakil presiden hingga ia meninggal pada usia 86 tahun.pada waktu tersebut, kepanduan putri telah diposisikan sebagai unit terpisah dari kepanduan pria, hal tersebut dilakukan menimbang norma sosial yang berlaku saat tersebut. Pada era 90-an, Banyak organisasi kepanduan di dunia yang saling bekerjasama antara unti putra dan putri untuk memberikan pendidikan kepanduan.
Program awal bagi pendidikan pembina diadakan di London pada tahun 1910, dan di Yorkshire pada tahun 1911. Namun, Baden Powell menginginkan pendidikan tersebut dapat dipraktekkan semaksimal mungkin. Hal tersebut berarti bahwa dalam setiap pendidikan diperlukan praktek lapangan semisal berkemah. Hal ini membimbing pembentukan kursus Woodbadge. Akibat perang dunia 1, pendidikan woodbadge bagi para pembina tertunda hingga tahun 1919. Pada tahun tersebut, diadakan kursus woodbadge pertama di Gilwell Park. Pada saat ini, pendidikan bagi pembina telah beragam dan memiliki cakupan yang luas. Beberapa pendidikan yang cukup terkenal bagi pembina antara lain : Pendidikan dasar, Pendidikan spesifik golongan, hingga kursus Woodbadge
ROBERT STEPHENSON SMYTH BADEN-POWELL
Kehidupan awal Baden-Powell dilahirkan di Paddington, London pada 1857. Dia adalah anak ke-6 dari 8 anak profesor Savilian yang mengajar geometri di Oxford.
Ayahnya, pendeta Harry Baden-Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya, Henrietta Grace, seorang wanita yang berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada 1933, "Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya."
Selepas menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden-Powell dianugerahi beasiswa untuk sekolah umum Charterhouse. Perkenalannya kepada kemahiran pramuka adalah memburu dan memasak hewan - dan menghindari guru - di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan kawasan terlarang. Dia juga bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah tangan dengan tangkas, dan gemar bermain drama. Masa liburan dihabiskan dengan ekspedisi belayar atau berkanu dengan saudara-saudaranya.
KARIR KETENTARAAN
Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin 5th Dragoon Guards.
Baden-Powell berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan Natal Afrika Selatan di mana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya. Kemahirannya mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas dengan menyamar sebagai pengumpul rama-rama, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya.
Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta. Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika, dan pada usia 40 dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa tahun kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk "Aids to Scouting", ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjau ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru. Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam hutan.
Baden-Powell kembali ke Afrika Selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam beberapa tindakan melawan Zulu. Dinaikkan pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi kolonel termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk organisasi pasukan perintis yang membantu tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam pengepungan Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi 8.000 orang. Walaupun berjumlah lebih kecil, garnisun itu berhasil bertahan dalam pengepungan selama 217 hari. Sebagian besar keberhasilan itu dikatakan sebagai hasil beberapa muslihat yang dilaksanakan atas perintah Baden-Powell sebagai komandan garnisun. Ranjau-ranjau palsu ditanam, dan tentaranya diperintah untuk menghindari pagar kawat olok-olok (tidak ada) saat bergerak antara parit kubu.
Baden-Powell melaksanakan kebanyakan kerja peninjauan secara pribadi dan membina pasukan kanak-kanak asli untuk berjaga dan membawa pesan-pesan, kadang menembus pertahanan lawan. Banyak dari anak-anak ini kehilangan nyawanya dalam melaksanakan tugas. Baden-Powell amat kagum dengan keberanian mereka dan kesungguhan mereka yang ditunjukkan ketika melaksanakan tugas. Pengepungan itu dibubarkan oleh Pembebasan Mafeking pada 16 Mei 1900. Naik pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell menjadi pahlawan nasional.
Setelah mengurusi pasukan polisi Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903.
PULANG KE INGGRIS
Setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya "Aids to Scouting" telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.
Kembali dari pertemuan dengan pendiri Boys' Brigade, Sir William Alexander Smith, Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di pulau Brownsea bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya. Buku "Scouting for Boys" kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid.
Kanak-kanak remaja membentuk "Scout Troops" secara spontan dan gerakan Pramuka berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian pada tingkat internasional. Gerakan pramuka berkembang seiring dengan Boys' Brigade. Suatu pertemuan untuk semua pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden-Powell.
Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward VII, yang mengusulkan bahawa ia lebih baik melayani negaranya dengan memajukan gerakan Pramuka.
Pada Januari 1912 Baden-Powell bertemu calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55, dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu. Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette Low).
Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce.
Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce.
PERANG DUNIA I DAN KEJADIAN-KEJADIAN SELANJUTNYA
Ketika pecah Perang Dunia I pada tahun 1914, Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang dikatakan oleh Lord Kitchener: "dia bisa mendapatkan beberapa divisi umum dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha baik Boy Scouts." Kabar angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut.
Baden-Powell was made a Baronet in 1922, and was created Baron Baden-Powell, of Gilwell in the County of Essex, in 1929, Gilwell Park being the International Scout Leader training centre. He was appointed to the Order of Merit of the British honours system in 1937, and was also awarded 28 decorations from foreign states.
Baden-Powell dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922, dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun 1929. Taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari negara-negara asing.
Dalam sajak singkat yang ia tulis, ia menjelaskan bagaimana mengucapkan namanya:
Man, Nation, Maiden
Please call it Baden.
Further, for Powell
Rhyme it with Noël.
Dibawah usaha gigihnya pergerakan Pramuka dunia berkembang. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta pramuka di 32 negara; pada tahun 1939 jumlah pramuka melebihi 3,3 juta orang.
Keluarga Baden-Powell memiliki tiga anak – satu anak laki-laki dan dua perempuan (yang mendapat gelar-gelar kehormatan pada 1929; anak laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya pada 1941:
• Peter, kemudian 2nd Baron Baden-Powell (1913-1962)
• Hon. Heather Baden-Powell (1915-1986)
• Hon. Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah dengan Gervase Charles Robert Clay
(lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki dan 1 perempuan)
Tidak lama selepas menikah, Baden-Powell berhadapan dengan masalah kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap dokternya berasal dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisa mimpi. Sakit kepala ini berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah ke kamar tidur baru di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya, negara yang pernah dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan dimakamkan di Kenya, di Nyeri, dekat Gunung Kenya, pada 8 Januari 1941.
Pada 1938 Royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord Baden-Powell dan semua gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 Royal Academy memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu, karena pecahnya Perang Dunia II.
Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22 Februari sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan meraikan jasa Ketua Pramuka dan Ketua Pandu Puteri Dunia.
Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22 Februari sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan meraikan jasa Ketua Pramuka dan Ketua Pandu Puteri Dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar